Senin, 29 April 2019

Dzikir luar biasa

Lafal Dzikir  (Pahalanya Lebih Besar Daripada Dzikir Sehari Semalam)


اَلْحَمْدُ لِلَّهِ عَدَدَ مَا خَلَقَ
وَالْحَمْدُ لِلَّهِ مِلْءَ مَا خَلَقَ
وَالْحَمْدُ لِلَّهِ عَدَدَ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الأَرْضِ
وَالْحَمْدُ لِلَّهِ عَدَدَ مَا أَحْصَى كِتَابُهُ
وَالْحَمْدُ لِلَّهِ مِلْءَ مَا أَحْصَى كِتَابُهُ
وَالْحَمْدُ لِلَّهِ عَدَدَ كُلِّ شَيْءٍ
وَالْحَمْدُ لِلَّهِ مِلْءَ كُلِّ شَيْءٍ

سُبْحَانَ اللَّهِ عَدَدَ مَا خَلَقَ
وَسُبْحَانَ اللَّهِ مِلْءَ مَا خَلَقَ
وَسُبْحَانَ اللَّهِ عَدَدَ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الأَرْضِ
وَسُبْحَانَ اللَّهِ عَدَدَ مَا أَحْصَى كِتَابُهُ
وَسُبْحَانَ اللَّهِ مِلْءَ مَا أَحْصَى كِتَابُهُ
وَسُبْحَانَ اللَّهِ عَدَدَ كُلِّ شَيْءٍ
وَسُبْحَانَ اللَّهِ مِلْءَ كُلِّ شَيْءٍ

Alhamdulillaahi ‘adada maa kholaq,
walhamdulillaahi mil-a maa kholaq,
walhamdulillaahi ‘adada maa fis-samaawaati wa maa fil ardh,
walhamdulillaahi ‘adada maa ahshoo kitaabuh,
walhamdulillaahi mil-a maa ahshoo kitaabuh,
walhamdulillaahi ‘adada kulli syai-in,
walhamdulillaahi mil-a kulli syai-in,

Subhaanallaahi ‘adada maa kholaq,
wa subhaanallaahi mil-a maa kholaq,
wa subhaanallaahi ‘adada maa fis-samaawaati wa maa fil ardh,
wa subhaanallaahi ‘adada maa ahshoo kitaabuh,
wa subhaanallaahi mil-a maa ahshoo kitaabuh,
wa subhaanallaahi ‘adada kulli syai-in,
wa subhaanallaahi mil-a kulli syai-in.


Segala puji bagi Allah sebanyak ciptaan-Nya,
Segala puji bagi Allah meliputi seluruh ciptaan-Nya,
Segala puji bagi Allah sebanyak segala yang ada di langit dan di bumi,
Segala puji bagi Allah sebanyak segala yang terhitung dalam kitab-Nya,
Segala puji bagi Allah meliputi semua yang dapat dihitung dalam kitab-Nya,
Segala puji bagi Allah sebanyak segala sesuatu,
Segala puji bagi Allah meliputi segala sesuatu,

Maha suci Allah sebanyak ciptaan-Nya,
Maha suci Allah meliputi seluruh ciptaan-Nya,
Maha suci Allah sebanyak segala yang ada di langit dan di bumi,
Maha suci Allah sebanyak segala yang terhitung dalam kitab-Nya,
Maha suci Allah meliputi semua yang dapat dihitung dalam kitab-Nya,
Maha suci Allah sebanyak segala sesuatu,
Maha suci Allah meliputi segala sesuatu.


HR. Imam Nasa’i 6/50 hadits no 9994, Ibnu Khuzaimah 1/371 hadits nomor 754 dan Imam Thabrani 8/238 hadits no. 7930. Dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam kitab Shahihul Jami’ no 2615.


Suatu saat Nabi -shallallahu alaihi wasallam- melihat Abu Umamah -radhiallahu anhu- menggerakkan bibirnya, maka beliau bertanya, “Apa yang sedang kau baca wahai Abu Umamah?” Dia menjawab, “Aku sedang berdzikir kepada Allah.” Beliau mengatakan, “Maukah aku tunjukkan kepadamu dzikir yang pahalanya lebih banyak dari dzikirmu selama sehari semalam?” Kemudian beliau mengajarinya: (dzikir di atas), dan beliau berpesan, “Ajarkanlah dzikir ini kepada orang-orang setelahmu.”

Sumber: http://www.madinatulquran.or.id/dzikir-yang-sangat-dahsyat-pahalanya dan http://jilbab.or.id/archives/2153-berdzikir-sekali-mendapat-pahala-berdzikir-sepanjang-malam-dan-siang-hari


Minggu, 28 April 2019

pengusaha muda yang terlilit hutang 500 juta

 Seperti kebiasaan saya ketika ada yang berkonsultasi terkait hutang dan riba , serta kisah membantu perusahaan yang terlilit hutang dan terancam bangkrut saya tulis di blog COACHSANTOSO.BLOGSPOT.COM untuk arsip dan juga semoga menjadi pembelajaran bagi pengusahan.
Seperti kisah pengusaha muda yang terlilit hutang 500 juta yang barusan chat dengan saya, dan saya sampaikan bahwa saya bukan paranormal dan saya pernah disituasi tersebut, serta ketika menjadi konsultan, mentor dan coach untuk membantu pengusaha atau perusahaan yang mengalami krisis keuangan.

Bisnis itu tidak seindah kisah romantis.
Saya di sapa di WA oleh pengunjung blog yang membaca artikel cara lunas hutang dan riba, beliau menceritakan kegagalan bisnis yang dialami beliau diceritakan karena terlalu cepat tanpa perencanaan matang dan menghitung resiko, beliau mengatakan sangat terinspirasi tulisan di blog terkait bahwa membuat dan menjalankan bisnis itu tidak bisa asal optimis, nekad tanpa ilmu, berapa banyak bisnis yang tidak memiliki perencanaan profit dan lost , artinya banyak pengusaha yang selalu menghitung untung dan untung tapi tidak menghitung rugi dan rugi jika terjadi hal hal diluar ekspetasi dan tidak siap jika rugi dan bahkan tidak memiliki menejemen resiko.

Perhatikan produsen kendaraan yang merancang kecepatan kendaraan tentu juga memberikan kontrol pengurang kecepatan (rem) dan keselamatan. Jika anda amati kendaraan sepeda motor, mobil, kereta api dan pesawat , tentu memiliki kecepatan yang berbeda dan tentu memiliki sistem keselamatan yang berbeda. Dan juga cara mengendarai / skills yang berbeda.
Ketika anda pertama kali naik sepeda motor atau mobil , belajar menyetir dan hanya belajar atau tahu cara nge gas tanpa tahu cara nginak rem , maka pasti tahu akhirnya maka akan terjadi kecelakaan bahkan maut .

Dalam bisnis boleh optimis tapi harus terukur dan harus bisa di manage risk nya, maka ketika dalam bisnis apapun maka anda harus tahu resiko yang akan terjadi dan bagaimana cara mengatasi resiko tersebut, yang jelas bisnis butuh skills dan proses serta kesabaran, gunakan intuisi dan skills untuk kalkulasi resiko dan baru profit. Anda harus mengetahui medan perang anda sendiri, semoga bermanfaat salam pencerahaan penuh semangat , coachsantoso.blogspot.com


Selasa, 19 Februari 2019

Hajat besar dengan banyak baca sholawat

Imam at-Tirmidzi meriwayatkan dari Ubay bin Ka’ab, dari ayahnya Radhiyallahu anhuma, beliau berkata:

قُلْتُ: يَا رَسُوْلَ اللهِ، إِنِّي أُكْثِرُ الصَّلاَةَ عَلَيْكَ فَكَمْ أَجْعَلُ لَكَ مِنْ صَلاَتِيْ؟ فَقَالَ: مَا شِئْتَ، قُلْتُ: الرُّبُعَ، قَالَ: مَا شِئْتَ، فَإِنْ زِدْتَ فَهُوَ خَيْرٌ لَكَ، قُلْتُ: النِّصْفَ؟ قَالَ: مَا شِئْتَ، فَإِنْ زِدْتَ فَهُوَ خَيْرٌ لَكَ، قُلْتُ: فَالثُّلُثَيْنِ، قَالَ: مَا شِئْتَ، فَإِنْ زِدْتَ فَهُوَ خَيْرٌ لَكَ، قُلْتُ: أَجْعَلْ لَكَ صَلاَتِيْ كُلَّهَا. قَالَ: إِذًا تُكْفَى هَمَّكَ وَيُغْفَرُ لَكَ ذَنْبُكَ.

“Aku bertanya: ‘Wahai Rasulullah, aku hendak memperbanyak shalawat kepadamu [5], berapa banyakkah aku harus bershalawat kepadamu?’[6] Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab: ‘Berapa saja sekehendakmu.’ Aku katakan: ‘Seperempat?’ Maka Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab: ‘Terserah engkau, dan jika engkau menambahnya, maka itu adalah suatu kebaikan bagimu.’ Aku katakan: ‘Setengah?’ Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab: ‘Terserah engkau, dan jika engkau menambahnya, maka itu adalah sebuah kebaikan bagimu.’ Aku katakan: ‘Dua pertiga?’ Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab: ‘Terserah engkau, dan jika engkau menambahnya, maka itu adalah sebuah kebaikan bagimu.’ Aku kata-kan: ‘Aku akan menjadikan shalawat kepadamu seluruhnya.’ [7] Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: ‘Jika demikian, maka semua keinginanmu terpenuhi, dan dosamu akan diampuni.’” [8]

Di antara hal yang dapat kita fahami dari hadits ini bahwa siapa yang memperbanyak shalawat kepada Allah, di mana dia lebih mementingkannya daripada do’a untuk dirinya sendiri, maka Allah Subhanahu wa Ta’ala akan memenuhi semua keinginannya yang berhubungan dengan masalah dunia atau akhirat, dan dosanya pun akan diampuni.

Telah diriwayatkan oleh Imam Ahmad dari Ubay bin Ka’ab Radhiyallahu anhu, ia berkata: “Seseorang berkata: ‘Wahai Rasulullah, bagaimana menurutmu jika aku menggantikan semua do’aku dengan shalawat?’

Beliau menjawab: ‘Jika demikian, maka semua keinginanmu akan dipenuhi oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala, baik keinginan dunia atau akhirat.’” [9]

Al-Imam ath-Thaibi ketika menjelaskan sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam : “Jika demikian, maka semua keinginanmu akan dipenuhi,” beliau berkata: “Maknanya adalah semua keinginan dunia dan akhiratmu akan terpenuhi, karena bershalawat kepada beliau mencakup berdzikir kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala sekaligus penghormatan kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, juga merupakan sebuah pengorbanan hak diri sendiri dengan tulus dari hati mereka. Sungguh sebuah amal mulia yang keluar dari hati yang agung dan merupakan sebuah amal yang memiliki akibat yang terpuji. [10]

Semoga dengan karunia Allah Subhanahu wa Ta’ala kita dijadikan sebagai orang-orang yang masuk ke dalam golongan mereka, yaitu orang-orang yang memiliki akhlak terpuji dan perbuatan yang mulia.

Amiin yaa Rabbal ‘aalamiin.

[Disalin dari buku Man Tushallii ‘alaihimul Malaa-ikatu wa Man Tal‘anuhum, Penulis Dr. Fadhl Ilahi bin Syaikh Zhuhur Ilahi, Judul dalam Bahasa Indonesia: Orang-Orang Yang Di Do’aka Malaikat, Penerjemah Beni Sarbeni, Penerbit Pustaka Ibnu Katsir]